بسم الله الرحمن الرحيم
"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati"
Beliau adalah sosok agung dari Bani Husain, mengambil tarekat
Naqsyabandiyah. Sosok guru agung yang ma’rifat kepada Allah SWT. Menjadi pemuka
pada zamannya dalam pengetahuan ketuhanan. Beliau memiliki berbagai karamah yang
sangat mengagumkan.
Diantara karomahnya yaitu sebagaimana dikisahkan oleh seorang muridnya
al-Mulla Nidzamuddin, “Ketika aku menjadi
pelayan beliau, suatu malam aku teringat akan negeri dan keluargaku, maka aku
segera menangis tersedu. Beliau kemudian menenangkan aku dan berkata, 'Apa yang
membuatmu menangis?’ Maka aku mengatakan, ‘Jarak begitu jauh memisahkan, dan
aku semakin rindu dengan negeri dan keluargaku.’
Saat itu kami selesai mengerjakan shalat isya di Hunaihah. Beliau
berkata kepadaku, 'Mendekatlah kepadaku.' Saat aku mendekati sajadah yang diduduki beliau, beliau segera
mengangkat sajadah itu, maka tampaklah negeri dan rumahku. Tanpa aku sadari aku
sudah di rumah saat penduduk baru saja menyelesaikan shalat isya.
Aku segera mengucapkan salam dan masuk ke
dalam rumahku. Malam itu aku berkumpul bersama keluargaku, hingga akhirnya aku
shalat subuh bersama mereka. Setelah itu kudapati diriku sudah disamping Syekh
Shibghatullah lagi.”
Beliau wafat pada 16 Jumadil Ula tahun 1015H dan dikebumikan di
pemakaman Baqi’ al-Gharqad. Kisah ini dituturkan oleh al- Muhibbi.
رب فانفعنا ببرگتهم ، واهدناالحسنی بحرمتهم
وأمتنا فی طريقتهم ، ومعافاة من الفتن
Post a Comment
Post a Comment